Melupakan dan dilupakan. Apa itu melupakan? Apa juga dilupakan ? Apakah melupakan dan dilupakan begitu dekat dengan kehidupan ?. Hmm hidup memiliki siklus yang unik, setiap hal harus diupgrade sehingga terkadang manusia sebagai bagian dari siklus itu mengalami yang namanya melupakan dilupakan. Manusia memang seperti itu, mudah melupakan dan tidak ingin dilupakan walaupun nyatanya mereka dilupakan juga. Tidak semua hal harus dikenang karena kapasitas memori yang sejatinya tak terbatas pun memiliki kemampuan untuk membuang sebagian memori yang tidak begitu diperlukan. Pernahkah kamu memikirkan masa kecil ? Apa semua memori masa kecil itu tersimpan rapi ?Apakah saat kamu tersenyum, tertawa, menangis sewaktu bayi masih bisa untuk mengingatnya? Jawabannya tidak bukan. Yah memang tidak, hanya kenangan penting dimasa kecil yang masih tersimpan rapi didalam memori. Kenangan itu tidak hanya kenangan yang membahagiakan, adapula kenangan menyakitkan sehingga sulit untuk dilupakan dan memori otak masih setia menyimpan.
Melupakan. Melupakan
mungkin mudah mungkin juga tidak, mungkin terjadi begitu saja mungkin juga
tidak, mungkin terjadi dengan cepat mungkin juga tidak. Banyak kemungkinan yang
bisa terjadi, tapi selihai apapun kita menerka tetap saja terkadang hasilnya
berbeda dengan yang dikira. Tidak semua hal harus disimpan, ada hal-hal
tertentu yang memang harus menjadi daftar sebagai sesuatu yang harus kita
lupakan. Kenangan-kenangan menyakitkan, sesuatu yang membuat dada sesak,
kejadian-kejadian yang tak seharusnya ada, * patah hati, menangis berkali-kali,
terluka lagi, gagal move on dan masih banyak lagi, hhi. Berkali-kali kita
mencoba membuang memori tentang itu dan ternayata tidak mudah, yah melupakan
hal-hal menyakitkan memang tidak mudah. Seberapa keras pun kamu mencoba, suatu
waktu kenangan itu pasti kembali. Seberapa ingin kamu melupakan semakin sulit
pula untuk dilakukan. Hal-hal menyakitkan memang kadang terjadi secara spontan,
tapi bekasnya masih tetap ada, pahitnya masih tetap terasa, goresannya masih
menganga. Seiring berjalannya waktu, kenangan itu masih sama tapi bisa jadi tak
semenyakitkan awalnya. Karena hati harus mampu menerima, mencintai, memeluk
semua memori menyakitkan itu seperti membuka pintu.
Dilupakan.
Dilupakan mungkin sangat tidak menyenangkan dan tidak pernah diinginkan. Tapi, bisa
apa? Sejatinya manusia sangat mudah melupakan dan kita hanya menjadi bagian
yang dilupakan. Menyakitkan memang ketika seseorang yang pernah sangat dekat
denganmu tiba-tiba melupakanmu. Tapi ia harus melupakan karena mungkin kamu
bukanlah seseorang yang penting lagi dalam hidupnya, ia harus melupakan karena
ada banyak hal dan orang lain yang akan ia pikirkan, ia harus melupakan karena
mungkin kamu hanya menjadi beban. Dilupakan itu menyakitkan, benar-benar
menyakitkan tapi kita tak bisa tinggal didalam memori seseorang lebih lama jika
ia tak menginginkannya. Dan aku? Aku tak bisa terima, haha. Entahla, aku tak
ingin dilupakan. Aku benar-benar tidak suka ketika seseorang melupakanku, bukan
berarti pula aku harus diingat setiap waktu, bukan. Aku hanya tidak ingin
dihapus, setidaknya sisakan sedikit ruang untuk ku ada didalam memorimu. Aku
tak akan mengacau atau membuat ingatanmu berantakan, aku hanya ingin tinggal
tak peduli memori itu kamu putar lagi atau tidak. Tapi nyatanya, aku dilupakan
juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar