Kamis, 04 Agustus 2016

Hilang



Ada yang hilang, kepingan terakhir dari puzzle yang ku coba susun ulang. Ada yang hilang, bagian penting dari memori yang sebelumnya kuputar ulang. Ada yang hilang, serpihan dari hati yang terbang melayang.

Ada yang hilang, iya ada yang hilang.

Hilang. Hilang berarti tidak ada, pergi entah kemana, atau tidak ditemukan dimana-mana. Banyak hal dalam hidup yang akan hilang keberadaannya jika dibiarkan begitu saja. Seperti debu jalanan, berterbangan atau habis disapu hujan. Hilang menyisakan sesuatu, sesuatu yang amat sulit dipahami meski dijelaskan berkali-kali, sesuatu yang abstrak meski dipetakan berulang kali. Hilang menyisakan sebuah tanda taya tanpa makna, tanda tanya akan terbawa kemana nantinya, tanda tanya akan seperti apa nantinya. Hilang menelusup kedalam jiwa, membuat pemberontakkan kecil pada perasaan yang kian sirna, menembus dasar hati hingga sampai diujung muara.

Sampai hari esok, hingga sesuatu yang benar-benar kamu banggakan hilang nyaris tak bersisa, saat arah dan tujuan entah kemana, saat passion yang semula kamu banggakan perlahan-lahan sirna, terkikis habis oleh berbagai hal tak terduga. Dimana kehidupan yang nyaman ? Dimana kehidupan impian? Dimana?. Hanya ada hati yang rapuh entah kenapa terus saja mengeluh. Hanya ada pikiran dangkal yang jalannya terus saja buntu. Disaat itu semua, disaat tekanan jiwa naik intensitasnya, disaat kerapuhan mulai mengikis jiwa, hanya sebuah do’a yang kupanjatkan pada sang pencipta.
3 bulan yang sia-sia. Hilang begitu saja tanpa sisa, membiarkan hari esok menunggu tanpa jeda.