Kita
adalah para pemeran dalam sebuah cerita. Pemeran yang memiliki karakter
masing-masing, pemeran yang memiliki kemampuan masing-masing, pemeran yang
memiliki alur cerita masing-masing, pemeran yang memiliki jalur masing-masing.
Yah kita adalah pemeran yang memiliki jalur masing-masing, karena itu tidak
diperbolehkan untuk menyeberang ke jalur lain. Hidup bukan tentang apakah kita
harus selalu didepan, tak peduli seberapa banyak orang lain yang jadi korban.
Tidak seperti itu. Berjalanlah lurus dijalurmu, jangan mendahului dengan
mengorbankan jalur orang lain, jangan menjadi unggul dengan menjatuhkanorang
lain. Kita tidak harus selalu terlihat sempurna, cukup syukuri dan cintai apa
yang kita punya karena pemeran seperti itulah yang menarik simpati dan banyak
pendukungnya.
Life
is never flat, itu yang mereka katakan di iklan chitato. Benar, hidup tak
pernah datar. Untuk mencapai suatu tujuan kita harus melewati banyak jalan terjal,
banyak badai, banyak pengusik. Ujian ? Apa itu ? Semacam suatu standar untuk
lulus kah ? Atau hanya sebuah formalitas pada suatu lembaga? . Ujian disini
bukanlah sebuah formalitas, tidak bisa dilakukan dengan melibatkan dusta. Tidak
harus memliki nilai toefl tinggi, cukup dengan nilai integritas kesabaran yang
bisa mendekati ambang batas. Tidak harus menjawab rumus-rumus matematika yang
sulit dipecahkan, cukup dengan memikirkan solusi terbaik untuk melangkah
kedepan. Tidak harus dipusingkan dengan susunan-susunan tata bahasa yang
sedemikian rupa, cukup dengan bahasa penyampaian
yang mudah untuk disampaikan dan diterjemahkan.
Ujian.
Ujian bisa jadi sesuatu yang sangat menyeramkan, bisa menegangkan, dan bisa juga
biasa saja, tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Ujian hidup, sesulit
apapun ujian itu, kita mampu melewatinya jika kita berpikir bahwa kita mampu.
Kita diuji agar kita naik ke level yang lebih tinggi, bukankah biasanya seperti
itu? Memang benar seperti itu, pada ujian hidup yang naik adalah level keimanan
kita ketika kita berhasil melewatinya. Bagaimana mungkin seorang berkata bahwa
mereka beriman sedang mereka tidak diuji. Bersabarlah, Allah tidak akan menguji
melebihi batas kemampuan hambanya. Allah tahu kita mampu, karena itu kita di
uji.
Untukmu yang sedang
mengeluh dengan banyaknya beban yang ada dipundak, untukmu yang sedang
mempertanyakan keadilan yang tak pernah memihak, untukmu yang terus saja
mengeluh dengan masalah yang tak bisa ditebak. Percayalah disetiap gelap pasti
ada cahaya yang mengikutinya. Berjalanlah menuju cahaya itu, dan teruslah langkahkan
kaki hingga gelap itu tak nampak lagi. Meskipun kadang kau takut akan gelap dan
menangis berkali-kali, tak apa menangis saja karena cahaya akan mengubah
tangisan itu menjadi senyuman yang tak akan pudar meski hanya sesenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar