Kamis, 19 November 2015

Radikal Bebas


            Radikal bebas atau free radical, pernahkah denger kata-kata ini ?. Ah anak-anak IPA pasti pernah denger apalagi anak kimia, duhh tahu banget sama yang satu ini. Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron dari pasangan electron bebasnya, sehingga ia menjadi tidak stabil dan berusaha untuk mengikat molekul lain. Ini penjelasan secara teorinya ya, tapi kalo intinya asaja sih, radikal bebas itu labil dan selalu ingin berikatan. Kamu perlu berhati-hati ya sama si labil yang satu ini, karena ia bisa jadi tidak menguntungkan apalagi jika mengikat molekul yang ada dalam tubuh kita wah bisa bahaya.

Berikut dikutip dari sebuah laman internet tentang radikal bebas dan bahayanya
Apa sebenarnya radikal bebas itu dan sumbernya?
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain.
Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh seperti pada waktu kita bernapas (hasil samping proses oksidasi atau pembakaran), pada saat terjadi infeksi. Pada saat terjadi infeksi, radikal bebas diperlukan untuk, membunuh mikroorganisme penyebab infeksi. Tetapi paparan radikal bebas yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan sel, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel. Radikal bebas bersifat reaktif, dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan adaptasi sel, bahkan kematian sel sehingga menyebabkan timbulnya penyakit.
Sumber radikal bebas yang paling berbahaya adalah yang berasal dari faktor eksternal. Contohnya antara lain pencemaran udara di daerah perkotaan (asap kendaraan, pabrik, rokok), zat kimia dalam makanan, radiasi sinar ultraviolet dan polutan berbahaya lainnya diet tidak sehat, makanan berlemak tinggi dan faktor-faktor lainnya tanpa disadari masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan peningkatan produksi radikal bebas.Sebenarnya, tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas ini, hanya saja bila jumlahnya terlalu berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang. Merokok, misalnya, adalah kegiatan yang secara sengaja memasukkan berbagai racun kimiawi yang bersifat radikal bebas ke dalam tubuh. Tubuh manusia didesain untuk menerima asupan yang bersifat alamiah, sehingga bila menerima masukan seperti asap rokok, akan berusaha untuk mengeluarkan berbagai racun kimiawi ini dari tubuh melalui proses metabolisme, tetapi proses metabolisme ini pun sebenarnya menghasilkan radikal bebas.

Apa Bahaya Radikal Bebas?
Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga timbullah sel-sel mutan (sel yang sama tetapi berbeda secara genetik). Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk disadari oleh penderita dan penyakitnya sudah parah.

Bagaimana menangkal Radikal Bebas?
Untuk menangkal bahaya radikal bebas diperlukan antioksidan, yaitu substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif. Tubuh manusia, sesungguhnya dapat menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Sering sekali, zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi. Sebagai contoh, tubuh manusia dapat menghasilkan Glutathione, salah satu antioksidan yang sangat kuat, tetap tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh menghasilkan Glutahione. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.

Penyakit yang disebabkan oleh Radikal Bebas :
  • Kanker
  • Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
  • Penuaan (Aging)
  • Penyakit Neurodegeneratif (Alzheimer, Dimensia / pikun)
  • Katarak, dll.
Nah udah cukup ya penjelasan tentang si radikal bebas ini. Tapi disini yang dibahas sedikit karena memang maksud menulis artikel ini bukan untuk radikal bebas yang secara beneran. (Duhh terus apaan, boongan ? emang ada radikal bebeas boongan, *abaikan). Karena kelabilan dan keinginan nya untuk berikatan inilah radikal bebas sering diumpamakan sebagai seorang yang belum memiliki pasangan :). Orang-orang yang belum memiliki pasangan cenderung tidak stabil dan ingin berikatan dengan apa saja yang ada didekatnya, bener kan ?. Pasangan disini maksudnya bukan pacar, #catet tapi pasangan hidup yang bener-bener berikatan sampe maut memisahkan, hhi.  Karena kecenderungan untuk mengikat inilah, sebagai radikal bebas kita harus berhati-hati yaaa , jangan asal iket terus nyambung dan menetap lalu menjadi sumber penyakit, jangaaaannn. Jadilah radikal bebas yang baik dan tidak berlebihan, seperti radikal bebas yang ada didalam tubuh kita dan bertugas melindungi tubuh kita dari serangan luar, seperti virus. Okke ? ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar