Radikal bebas atau free radical, pernahkah denger
kata-kata ini ?. Ah anak-anak IPA pasti pernah denger apalagi anak kimia, duhh
tahu banget sama yang satu ini. Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan
elektron dari pasangan electron bebasnya, sehingga ia menjadi tidak stabil dan
berusaha untuk mengikat molekul lain. Ini penjelasan secara teorinya ya, tapi
kalo intinya asaja sih, radikal bebas itu labil dan selalu ingin berikatan.
Kamu perlu berhati-hati ya sama si labil yang satu ini, karena ia bisa jadi tidak
menguntungkan apalagi jika mengikat molekul yang ada dalam tubuh kita wah bisa
bahaya.
Berikut dikutip dari
sebuah laman internet tentang radikal bebas dan bahayanya
Apa sebenarnya radikal bebas itu dan sumbernya?
Radikal
bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut
menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau
sel lain.
Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh seperti pada waktu kita bernapas (hasil samping proses oksidasi atau pembakaran), pada saat terjadi infeksi. Pada saat terjadi infeksi, radikal bebas diperlukan untuk, membunuh mikroorganisme penyebab infeksi. Tetapi paparan radikal bebas yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan sel, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel. Radikal bebas bersifat reaktif, dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan adaptasi sel, bahkan kematian sel sehingga menyebabkan timbulnya penyakit.
Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh seperti pada waktu kita bernapas (hasil samping proses oksidasi atau pembakaran), pada saat terjadi infeksi. Pada saat terjadi infeksi, radikal bebas diperlukan untuk, membunuh mikroorganisme penyebab infeksi. Tetapi paparan radikal bebas yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan sel, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel. Radikal bebas bersifat reaktif, dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan adaptasi sel, bahkan kematian sel sehingga menyebabkan timbulnya penyakit.
Sumber
radikal bebas yang paling berbahaya adalah yang berasal dari faktor eksternal.
Contohnya antara lain pencemaran udara di daerah perkotaan (asap kendaraan,
pabrik, rokok), zat kimia dalam makanan, radiasi sinar ultraviolet dan polutan
berbahaya lainnya diet tidak sehat, makanan berlemak tinggi dan faktor-faktor
lainnya tanpa disadari masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan peningkatan
produksi radikal bebas.Sebenarnya, tubuh manusia dapat menetralisir radikal
bebas ini, hanya saja bila jumlahnya terlalu berlebihan, maka kemampuan untuk
menetralisirnya akan semakin berkurang. Merokok, misalnya, adalah kegiatan yang
secara sengaja memasukkan berbagai racun kimiawi yang bersifat radikal bebas ke
dalam tubuh. Tubuh manusia didesain untuk menerima asupan yang bersifat
alamiah, sehingga bila menerima masukan seperti asap rokok, akan berusaha untuk
mengeluarkan berbagai racun kimiawi ini dari tubuh melalui proses metabolisme,
tetapi proses metabolisme ini pun sebenarnya menghasilkan radikal bebas.
Apa Bahaya Radikal Bebas?
Radikal bebas yang mengambil
elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan perubahan struktur DNA
sehingga timbullah sel-sel mutan (sel yang sama tetapi berbeda secara genetik).
Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit
kanker. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu
dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk disadari oleh penderita dan penyakitnya
sudah parah.
Bagaimana menangkal Radikal Bebas?
Untuk menangkal bahaya radikal bebas
diperlukan antioksidan, yaitu substansi yang diperlukan tubuh untuk
menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal
bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak. Antioksidan menstabilkan radikal
bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan
menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat
menimbulkan stres oksidatif. Tubuh manusia, sesungguhnya dapat menghasilkan
antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan
radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Sering sekali, zat pemicu yang
diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi.
Sebagai contoh, tubuh manusia dapat menghasilkan Glutathione, salah satu antioksidan
yang sangat kuat, tetap tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg
untuk memicu tubuh menghasilkan Glutahione. Keseimbangan antara antioksidan dan
radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan
penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.
Penyakit yang disebabkan oleh Radikal Bebas :
- Kanker
- Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
- Penuaan (Aging)
- Penyakit Neurodegeneratif (Alzheimer, Dimensia / pikun)
- Katarak, dll.
Nah
udah cukup ya penjelasan tentang si radikal bebas ini. Tapi disini yang dibahas
sedikit karena memang maksud menulis artikel ini bukan untuk radikal bebas yang
secara beneran. (Duhh terus apaan, boongan ? emang ada radikal bebeas boongan,
*abaikan). Karena kelabilan dan keinginan nya untuk berikatan inilah radikal
bebas sering diumpamakan sebagai seorang yang belum memiliki pasangan :).
Orang-orang yang belum memiliki pasangan cenderung tidak stabil dan ingin
berikatan dengan apa saja yang ada didekatnya, bener kan ?. Pasangan disini
maksudnya bukan pacar, #catet tapi pasangan hidup yang bener-bener berikatan
sampe maut memisahkan, hhi. Karena
kecenderungan untuk mengikat inilah, sebagai radikal bebas kita harus
berhati-hati yaaa , jangan asal iket terus nyambung dan menetap lalu menjadi
sumber penyakit, jangaaaannn. Jadilah radikal bebas yang baik dan tidak
berlebihan, seperti radikal bebas yang ada didalam tubuh kita dan bertugas
melindungi tubuh kita dari serangan luar, seperti virus. Okke ? ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar