Senin, 04 Januari 2016

Sepenggal Kisah


            Aku berjalan begitu jauh, menyusuri setiap tempat dengan kaki yang tak pernah lelah untuk mengantarku. Melihat setiap jengkal penggalan kisah yang mungkin sedikit menarik perhatian. Dimana  aku ? Ditempat kelam bersama pahitnya udara yang sebenarnya tak ingin aku hirup. Tapi, aku bisa apa? Aku butuh udara, karena aku harus bernafas. Meski bernafas akhirnya membuat dadaku sesak, aku tak bisa untuk berhenti. Belum habis kisah yang lama, mereka menyuguhkan lagi padaku kisah-kisah baru untuk kulihat. Meski mataku begitu nanar untuk melihat kisah itu, tapi aku penasaran kisah seperti apakah yang mereka tunjukkan padaku. Dan alhasil ? Seperti inilah, aku mual, aku ingin muntah, aku ingin mengupat tapi tertahan karena perutku begitu mual. Mereka tak pernah berpikir bagaimana aku harus  menyaksikan kisah seperti itu. Kisah yang begitu tak ku mengerti, kisah yang membuat air mataku ingin jatuh dari tempat nyamannya, kisah yang membuatku tak ingin lagi percaya, kisah yang membuatku mual yah aku muak dengan kisah ini. Mellow ? Tidak. Drama? Bukan. Entahlah ini apa. Setiap kali teringat, mataku akan berkaca-kaca, aku tahu begitu banyak kesedihan yang ia rasa. Aku tak tega, aku benar-benar tak ingin ia terluka, aku akan melakukan apapun agar ia bisa bahagia. Andai bisa, andai, andai, andai, andai aku bisa langsung terlibat dalam kisah itu. Aku ingin membuat ia tersenyum, setiap hari, setiap waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar