Aku berjalan begitu
jauh, menyusuri setiap tempat dengan kaki yang tak pernah lelah untuk mengantarku.
Melihat setiap jengkal penggalan kisah yang mungkin sedikit menarik perhatian.
Dimana aku ? Ditempat kelam bersama
pahitnya udara yang sebenarnya tak ingin aku hirup. Tapi, aku bisa apa? Aku
butuh udara, karena aku harus bernafas. Meski bernafas akhirnya membuat dadaku
sesak, aku tak bisa untuk berhenti. Belum habis kisah yang lama, mereka
menyuguhkan lagi padaku kisah-kisah baru untuk kulihat. Meski mataku begitu
nanar untuk melihat kisah itu, tapi aku penasaran kisah seperti apakah yang
mereka tunjukkan padaku. Dan alhasil ? Seperti inilah, aku mual, aku ingin
muntah, aku ingin mengupat tapi tertahan karena perutku begitu mual. Mereka tak
pernah berpikir bagaimana aku harus menyaksikan kisah seperti itu. Kisah yang
begitu tak ku mengerti, kisah yang membuat air mataku ingin jatuh dari tempat
nyamannya, kisah yang membuatku tak ingin lagi percaya, kisah yang membuatku
mual yah aku muak dengan kisah ini. Mellow ? Tidak. Drama? Bukan. Entahlah ini
apa. Setiap kali teringat, mataku akan berkaca-kaca, aku tahu begitu banyak
kesedihan yang ia rasa. Aku tak tega, aku benar-benar tak ingin ia terluka, aku
akan melakukan apapun agar ia bisa bahagia. Andai bisa, andai, andai, andai,
andai aku bisa langsung terlibat dalam kisah itu. Aku ingin membuat ia tersenyum, setiap hari, setiap waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar